Museum. Dengar namanya saja mungkin sebagian orang sudah bergidik ngeri. Apalagi Louvre Museum, yang dengar-dengar adalah salah satu museum terbesar di dunia. Ugh! Seni. Sejarah. Cuma mau baca artikelnya aja udah terasa berat ;D. Tapii... tak kenal maka tak sayang. So, saya bantu kenalin ya. This won’t be scary, I promise!
Museum Louvre atau Musée du Louvre, adalah bekas istana kerajaan Perancis yang sekarang menjadi salah satu museum terbesar di dunia dan sekaligus monumen bersejarah dan landmark kota Paris. Museum ini menjadi museum yang paling banyak dikunjungi di dunia, dengan kunjungan lebih dari 8 juta orang per tahun. Museum Louvre terletak di jantung kota Paris, tepatnya di pinggir kanan sungai Seine di distrik pertama kota Paris, Perancis.
Louvre Palace yang sekarang menjadi Louvre Museum, dulu dimulai dari sebuah benteng yang dibangun pada akhir abad 12 (kita masih bisa melihat sisa-sisa benteng ini di basement museum). Bangunan ini kemudian diubah dan diperluas berkali-kali dan dijadikan sebagai istana kerajaan seperti bangunan yang sekarang.
Louvre Palace mulai tidak ditinggali raja sejak Raja Louis XIV lebih memilih Istana Versailles sebagai tempat tinggalnya, membuat Louvre Palace hanya menjadi tempat memajang karya seni dan barang antik koleksi kerajaan. Pada masa Revolusi Perancis, Louvre Palace akhirnya ditetapkan sebagai museum seni nasional dan dibuka secara resmi pada tanggal 10 Agustus 1793 dengan memamerkan 537 lukisan.
Saat ini, Louvre Museum berisi lebih dari 380 ribu objek pameran dan memajang lebih dari 35 ribu karya seni. Karya-karya ini terbagi menjadi 8 departemen dan tersebar di ketiga sayap bangunan museum. Karya yang paling terkenal di Louvre Museum tentu saja adalah lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci, yang seolah sudah menjadi ikon museum ini. Beberapa karya lain yang juga paling terkenal adalah Dying Slave karya Michaelangelo dan patung Venus of Milo (atau dewi cinta aka Aphrodite).
Untuk masuk ke Louvre Museum, kita bisa memilih untuk masuk melalui Piramida (Louvre Pyramid, pintu masuk utama), Carrousel du Louvre (mall bawah tanah), atau Porte des Lions (di dekat ujung barat Denon Wing). Kalau ingin melihat mahakarya lain yang menjadi ikon Museum Louvre, masuklah lewat pintu utama, yaitu lewat Piramida Louvre. Di sana kita bisa melihat Piramida Louvre dan Piramida Terbalik (Inverted Pyramid atau La Pyramide Inversée), ikon sekaligus daya tarik lain dari Museum Louvre yang melipatgandakan jumlah kunjungan ke Museum ini. D ua masterpiece ini sekarang kian populer setelah menjadi setting lokasi dalam novel dan juga lokasi syuting film The Da Vinci Code yang sama-sama sukses.
Louvre Pyramid adalah bangunan berbentuk piramida yang terbuat dari kaca dan menjadi pintu masuk utama ke Louvre Museum. Piramida kaca ini dibuat oleh seorang arsitek terkenal asal Amerika, I.M. Pei, pada tahun 1989. Bangunan modern di Louvre Museum ini dulu menerima review yang beragam mengingat desainnya yang sangat kontras dengan gaya arsitektur klasik bangunan museum.
Meskipun demikian, piramida kaca ini sekarang diangggap sebagai solusi yang cerdas untuk membuat pintu masuk museum yang luas tanpa harus menyentuh dan mengotak-atik bangunan museum yang bernilai sejarah. Selain itu piramida kaca yang transparan ini juga memungkinkan cahaya untuk masuk ke lantai bawah tanah museum, satu nilai plus lagi. Bahkan 5 tahun kemudian, yaitu tahun 1993, dibuat imbangannya, Inverted Pyramid atau Piramida terbalik, yang merupakan struktur piramida terbalik bayangan Piramida Louvre, yang berada di bawah tanah.
Setelah masuk melalui Piramida Louvre, kita mempunyai akses ke 8 departemen Museum Louvre yaitu Egyptian antiquities; Near Eastern antiquities; Greek, Etruscan, and Roman antiquities; Islamic Art; Sculpture; Decorative Arts; Paintings; dan Prints and Drawings). 8 departemen ini tersebar di tiga sayap bangunan Museum Louvre, yaitu Sully, Richelieu, dan Denon Wing.
1. Sully Wing
Sully wing adalah bagian tertua dari Museum Louvre. Lantai 2 sayap ini ditempati oleh koleksi lukisan (paintings), dan gambar tangan dan cetak (prints and drawings) yang berasal dari Perancis. Sedangkan lantai 1 dan lantai dasar digunakan untuk mendisplay barang-barang antik. Di lantai 1, kita bisa melihat barang-barang antik dari Mesir Kuno (Egyptian antiquities) yang meliputi karya seni dan patung, gulungan surat papyrus, mumi, pakaian, perhiasan, alat musik, senjata, dan peralatan lain
Dua patung yang paling terkenal dari koleksi Egyptian antiquities adalah Seated Scribe, yairu patung duduk seorang ahli tulis (scribe) buatan tahun 2350 SM, dan patung pharaoh Ramesses II yang sangat besar. Di lantai dasar, kita bisa menemukan patung terkenal dari Yunani (Greek), yaitu Venus of Milo atau dewi cinta (Goddess of Love). Kita juga bisa melihat sisa-sisa dari benteng yang menjadi cikal bakal bangunan Louvre Museum, di bawah lantai dasar (lower ground floor).
2. Richelieu Wing
Lantai 2 Richelieu Wing ditempati oleh lukisan-lukisan (paintings) dari seluruh Eropa yang berasal dari abad pertengahan sampai abad 19. Dua diantara yang paling terkenal adalah Lacemaker dan Virgin of Chancellor Rolin.
Lantai 1 nya ditempati oleh koleksi karya-karya seni yang bersifat dekoratif (Decorative Arts) yang meliputi jam dinding, furnitur, barang-barang keramik, permadani, dll. Di lantai ini juga terdapat Napoleon III Appartment dengan dekorasinya yang mewah, memberi kita sedikit gambaran bagaimana interior Louvre Museum saat masih menjadi istana kerajaan dulu.
Sementara lantai dasar dan lower ground Richelieu Wing adalah perluasan dari koleksi patung di Louvre Museum. Patung-patung ditata mengelilingi 2 courtyard tertutup kaca: Cour Puget dan Cour Marly. Cour Marly ditempati oleh Horses of Marly, patung marmer besar buatan abad 18 dan di dekatnya dipajang Tomb of Philipe Pot.
Di lantai dasar juga terdapat koleksi Near Eastern antiquities yang dibagi menjadi 3 area geografis: Mediterania bagian timur, Mesopotamia (Iraq, Syria) dan Persia (Iran). Yang paling terkenal adalah Code of Hammurabi, tugu batu yang bertuliskan hukum-hukum babilonia.
3. Denon Wing
Denon Wing merupakan bagian Louvre Museum yang paling padat oleh pengunjung. Di sinilah Mona Lisa berada, yang tetap terlihat kalem meskipun dikerubuti oleh para pengunjung yang penasaran ingin melihatnya :)) Di sini juga ada karya-karya masterpiece lain, salah satunya adalah Wedding at Cana karya Paolo Veronese.
Lantai dasar Denon Wing ditempati oleh koleksi Roman dan Etruscan antiquities dan juga koleksi patung (Sculpture) yang berasal dari zaman Renaissance sampai abad 19. Di sini kita bisa melihat patung terkenal karya Michaelangelo, Dying Slave. Koleksi lain adalah artefak dari Afrika, Asia, Oceania, dan Amerika yang menempati 8 ruangan. Sementara lower ground floor ditempati oleh koleksi patung abad pertengahan dari Eropa.
Di lantai dasar dan lower ground Denon Wing juga terdapat sebuah galeri baru (dibuka tahun 2002) yang didedikasikan untuk Islamic Art. Di sini kita bisa melihat barang-barang antik dari keramik, kaca, logam, kayu, karpet, tekstil, dan miniatur yang total berjumlah 5000 karya utuh dan 1000 pecahan.
Sudah baca sendiri kan, banyak sekali yang bisa dilihat di Louvre museum. Agar maksimal, luangkan waktu agak lama untuk berkeliling museum. Louvre Museum bukan hanya cocok untuk yang punya ketertarikan di bidang seni, tapi orang awam (seperti saya :D) setidaknya juga akan menemukan keasyikan tersendiri saat melihat barang-barang antik dan unik yang dipajang di museum ini. Sekalian juga, mengenal tentang kebudayaan zaman dulu yang pastinya akan memperkaya wawasan kita. So, tunggu apa lagi? Kalau masih kurang yakinjuga, baca review tentag Louvre Museum dari traveller lain di sini.
Baca juga:
Tempat wisata populer lain di Perancis
Natural History Museum, London
Baca juga:
Tempat wisata populer lain di Perancis
Natural History Museum, London